Memahami STP (Spanning Tree Protocol) Secara Sederhana – Part 1

Screen Shot 2019 04 27 At 11.58.27

Tujuan Penggunaan STP
Secara mendasar, Pertama, STP digunakan untuk mencegah brodcast storm pada sebuah jaringan. Dimana frame akan dikirimkan terus menerus dan secara berulang-ulang tanpa henti sehingga menimbulkan masalah pada jaringan seperti membuat performa jaringan menjadi jelek atau bahkan mengalami kegagalan.

source: steemit.com

Seperti contoh di atas ketika PC A mengirimkan paket ke PC B. Langkahnya adalah:

  1. PC A mengirimkan paket ke Switch A untuk menanyakan alamat PC B.
  2. Switch A akan melakukan broadcast ke semua port selain port dimana paket itu datang. Yaitu Switch A akan melakukan broadcast melalui port Fa0/3 dan Fa0/4.
  3. Switch B dan Swich C akan menerima paket dari Switch A. Dimana Switch B dan Switch C akan melakukan hal yang sama, yaitu melakukan broadcast melalui semua port nya kecuali port dimana paket itu datang.
  4. Switch C akan mengirimkan broadcast melalui port Fa0/2.
  5. Switch B memiliki 2 arah penerimaan paket yaitu dari Switch A dan Switch C.
    1. Yang pertama, Switch B menerima paket dari Switch A dan melakukan broadcast melalui port Fa0/6 dan menuju PC B.
    2. Yang kedua, Switch B menerima paket dari Switch C dan akan melakukan broadcast melalui port Fa0/5 dan menuju PC B.
  6. Broadcast yang dikirimkan Switch B menuju PC B anggap saja akan kembali ke PC A karena sudah mendapatkan jawaban dimana alamat PC B.
  7. Tetapi, broadcast yang dikirimkan oleh Switch B melalui port Fa0/5 dan Fa0/6 ini akhirnya akan berputar-putar di jaringan tersebut dan tidak akan pernah berakhir. Semua switch akan saling melempar broadcast satu sama lain. Proses ini lah yang disebut broadcast storm.

Itulah tujuan pertama penggunaan protokol STP di dalam sebuah jaringan. Masalah broadcast storm akan dapat sangat menggangu jaringan. Secara singkat itulah gambaran broadcast storm dapat membuat performa jaringan menjadi jelek bahkan dapat mengalami kegagalan.

Yang kedua, fungsi protokol STP adalah membuat link redundant atau secara mudah dipahami adalah untuk membuat link backup jika salah satu link menuju sebuah jaringan mengalami kegagalan.

Jika mengacu pada gambar di atas, misalkan port Fa0/4 pada Switch A mengalami kegagalan maka pengiriman paket dari PC A ke PC B dapat melalui port Fa0/3 (Switch A) dan melalui Switch C dan begitu juga sebaliknya.

Untuk lebih mudahnya lagi, lihat pada gambar di atas. Jalur dari Switch 0 ke Switch 1 atau sebaliknya memiliki 2 link. Jika terdapat kegagalan pada salah satu link, maka masih terdapat satu link backup yang dapat digunakan. Itulah salah satu tujuan penggunaan protokol STP.

Jika melihat sedikit lebih detail pada gambar di atas, maka terdapat 1 link yang berwarna orange atau dalam posisi stand by. Ini merupakan salah satu cara kerja protokol STP. Untuk penjelasan cara kerja protokol STP yang sedikit lebih detail, seperti bagaimana pemilihan root switch, root port, designated port dan lain-lain akan dijelaskan di artikel selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.