Konsep routing statik pada IPv6 sama dengan routing statik pada IPv4. Paket yang akan dikirimkan ke network tujuan akan dilewatkan melalui sebuah gateway yang telah ditentukan secara manual. Routing statik tidak cocok digunakan pada jaringan dengan skala besar. Di bawah ini adalah contoh konfigurasi sederhana untuk routing statik.
Konfigurasi IPv6 pada Masing-Masing Router
R1(config)# ipv6 unicast-routing
R1(config)# int g0/0
R1(config-if)# ipv6 enable
R1(config-if)# ipv6 add 2000:1:1:12::1/64
R1(config-if)# no sh
R2(config)# ipv6 unicast-routing
R2(config)# int g0/0
R2(config-if)# ipv6 enable
R2(config-if)# ipv6 add 2000:1:1:12::2/64
R2(config-if)# no sh
R2(config)# int g0/1
R2(config-if)# ipv6 enable
R2(config-if)# ipv6 add 2000:1:1:23::2/64
R2(config-if)# no sh
R3(config)# ipv6 unicast-routing
R3(config)# int g0/1
R3(config-if)# ipv6 enable
R3(config-if)# ipv6 add 2000:1:1:23::3/64
R3(config-if)# no sh
Konfigurasi Static Routing
R1(config)# ipv6 route 2000:1:1:23::/64 2000:1:1:12::2
R3(config)# ipv6 route 2000:1:1:12::/64 2000:1:1:23::2
Kemudian lakukan tes ping dari R1 ke R3 atau sebaliknya. Jika ping dapat dilakukan, maka konfigurasi static routing sudah berhasil.
Pada tabel routing, routing static ditandai dengan flag S. Untuk melihat tabel routing:
R1# sh ipv6 route
LANJUTKAN BACA MATERI LENGKAP